Bronkitis obstruktif: apa yang harus dilakukan?

click fraud protection

Jadi, bronkitis. Salah satu penyakit yang paling tidak menyenangkan pada sistem pernapasan, saat bronkus terseret ke dalam proses inflamasi. Penyebabnya, pada umumnya, menjadi infeksi (virus, bakteri). Pengobatan paling sering diresepkan dengan gejala, dengan partisipasi antitusif dan antihistamin, tanpa antibiotik.

Jika dibiarkan tanpa perhatian terapeutik yang memadai, bronkitis akut bisa menjadi bentuk kronis. Namun, penyakit obstruktif menjadi hanya pada kasus obstruksi bronkus akibat edema mukosa. Dan jika pada awalnya penyakit ini berlanjut dengan lambat, dengan sedikit dahak dan batuk hanya setelah bangun tidur, maka perubahan progresif pada selaput lendir meningkatkan jumlah sekresi (lendir abu-abu) dan meningkat batuk.

Eksaserbasi proses inflamasi seringkali dipenuhi dengan keluarnya lendir bernanah dengan semburat kehijauan. Batuk menjadi paroksismal, dan salah satu dari serangan ini bisa menyebabkan muntah.

Gejala sekunder bronkitis obstruktif adalah sesak napas, yang menjadi permanen dari waktu ke waktu dan pengobatan tidak efektif. Dan jika pada awalnya pasien mati lemas hanya selama aktivitas fisik, kemudian dia bernapas dengan berat bahkan saat istirahat.

instagram viewer
Selain itu, dia memiliki:

- keringat meningkat;

- ada perasaan lelah yang terus-menerus;

- ada kelelahan yang cepat, kelesuan umum;

- sakit kepala berkembang.

Dengan serangan umum yang berkembang, pasien tidak memiliki cukup udara, dia kesulitan menghembuskan napas, dan juga:

- jumlah gerakan pernapasannya meningkat;

- area di sekitar mulut, ujung jari berubah menjadi biru;

- sering mengalami pusing.

Bentuk patologi akut (serta beberapa yang kronis) penuh dengan sindrom keracunan dengan demam tinggi, menggigil, nyeri, dan nyeri otot. Dan dengan proses peradangan virus, nasofaring terpengaruh secara bersamaan.

Perlu diingat bahwa bronkitis tidak dapat diobati secara mandiri, tanpa berkonsultasi dengan dokter, terutama bronkitis obstruktif. Penting untuk menghubungi spesialis yang akan mewawancarai pasien, melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan menunjuk laboratorium (analisis), serta studi instrumental (sinar-X, bronkoskopi, bronkografi dan dll).

Hasil pemeriksaan akan memberikan gambaran tentang stadium dan tingkat keparahan bronkitis obstruktif, yang memungkinkan peresepan pengobatan yang memadai untuk pasien.

Instagram story viewer