Psikolog mengingatkan bahwa komunikasi, suasana yang bersahabat dan perhatian sangat membantu menyelamatkan anak dari mimpi buruk.
Bagaimana Anda tahu jika anak Anda mengalami mimpi buruk?
Seorang anak yang mengalami mimpi buruk mungkin bangun tiba-tiba dan melompat, menangis dan menjerit. Terkadang bayi membuka matanya, tetapi tidak mengenali siapa pun - karena otak masih memancarkan gambar mimpi. Masalah ini layak dipecahkan, meskipun di pagi hari anak tersebut tidak ingat apa yang diimpikannya dan bagaimana dia berperilaku.Perhatian! Mimpi buruk tidak memerlukan perlakuan khusus dalam 90% kasus; orang tua bertanggung jawab atas keadaan psikologis anak.
Bagaimana cara membantu anak dengan mimpi buruk?
Pertama, orang tua perlu mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan saat anak mengalami mimpi buruk, agar tidak memperburuk keadaan.
Jadi, jangan nyalakan lampu yang terang, jangan goyang anak itu, jangan mencoba membangunkannya dengan cara apa pun, jangan memandikannya.
Kedua, cobalah berbicara dengan anak Anda untuk memahami apa yang sebenarnya dia ingat di pagi hari.
Jika bayi ketakutan, duduklah bersamanya sampai tertidur, gunakan lampu redup, lampu samping tempat tidur dan pintu yang agak terbuka.
Ketakutan anak-anak bukanlah alasan untuk mengabaikan, meski tidak realistis. Anak itu mengalami emosi, ketakutan, dan rasa kesepian yang sangat nyata. Orang tua yang memutuskan untuk meningkatkan kemauan anak dan meninggalkannya sendirian dikategorikan salah.Jangan mempermalukan anak Anda, tunjukkan padanya bahwa ini penting juga bagi Anda.
Untuk mengaitkan tidur dengan keamanan, coba gunakan prosedur tenang sebelum istirahat, seperti mandi air hangat, membaca.
Penarikan
- Mengapa tanda-tanda autisme sering terlihat setelah vaksinasi?
- Vaksin influenza Haemophilus: pro dan kontra
- Apa yang harus dilakukan dengan benjolan setelah vaksinasi DPT