Mengapa penderita alergi mengolesi punggung mereka dengan adonan dan apa hubungannya orang Jepang dengan itu?

click fraud protection

Dalam kisah alergi silang daging kucing dan babi itu tentang aktivitas fisik yang memicu serangan itu. Tanpa olahraga, Anda bisa makan banyak alergen, tetapi tidak terjadi apa-apa.

Ada alergi yang hampir sama, tetapi hanya pada gandum.

Di Jepang, ada epidemi kecil alergi gandum yang hanya muncul saat berolahraga.

Ternyata terkait dengan sabun. Wanita Jepang menyukai produk perawatan yang eksotis. Sabun protein gandum terbukti sangat populer.

Protein gandum adalah gluten, yaitu gluten. Ini bisa menjadi alergen. Bukan intoleransi gluten yang pernah didengar semua orang, tetapi lebih seperti alergi makanan yang umum.

Dan sekarang, dari penggunaan sabun secara teratur dengan protein gandum, alergi makanan terhadap gandum perlahan dimulai. Sulit untuk memicu serangan alergi seperti itu, tetapi itu mungkin.

Diagnosisnya juga sulit ditegakkan. Tes alergen digunakan untuk diagnosis.

Ternyata kit alergen yang diproduksi secara industri entah bagaimana dengan sangat tidak pasti mengungkapkan alergi tersembunyi terhadap gandum. Hasil tes kulit yang positif diperoleh hanya pada 30% kasus. Tetapi pengujian dengan tepung biasa untuk beberapa alasan mengungkapkan alergi sebanyak 80% kasus.

instagram viewer

Untuk diagnosis, tidak hanya yang akrab bagi penderita alergi yang digunakan prik- Tes tangan, tetapi juga yang disebut tambalan-uji. Ini adalah metode di mana tambalan dengan alergen direkatkan ke belakang dan dipakai di sana selama dua hari. Jika reaksinya tidak sepenuhnya spesifik, maka dalam dua hari sudah pasti bisa menunggu hasilnya.

Untuk adonan, digunakan tepung dengan kandungan gluten tinggi, dicampur dengan larutan garam sekitar satu per satu dan adonan yang dihasilkan dioleskan ke kulit punggung.

Pernahkah seorang ahli alergi menyarankan untuk mengolesi punggung Anda dengan adonan?

Instagram story viewer