Sejak lama Idil bukan hanya tangan kanan Namyk, tapi juga wanita kesayangannya. Namun Idil tidak mengetahui bahwa Yeter bukanlah adik Namyk, melainkan mantan kekasihnya.
Pada hari ketika Idil mengetahui bahwa dia sedang mengandung anak dari Namyk, dia buru-buru memberi tahu kekasihnya kabar baik. Tapi Namyk mendahuluinya, mengungkapkan rahasia yang telah dia simpan selama lebih dari dua puluh tahun. Yeter sama sekali bukan saudara perempuannya, tapi ibu dari putranya Ferhat.
Bagi Idil, kabar ini sangat mengejutkan dan wanita tersebut memutuskan bahwa Namyk tidak mau lagi, dia menjadi seorang ayah. Terlepas dari mimpinya menjadi seorang ibu, Idil memutuskan untuk menyingkirkan anak tersebut.
Tetapi Namyk memperhatikan bahwa tidak semuanya beres dengan Idil dan memerintahkan suaminya untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya. Jadi Namyk mengetahui bahwa Idil hamil.
Namyk tiba di rumah sakit tepat pada saat Idil siap untuk menyingkirkan anaknya yang belum lahir.
Namyk mencela kekasihnya karena dia berani membuat keputusan penting tanpa dia. Namyk mengatakan dia sangat senang dengan kehamilannya. Bagaimanapun, dia akan dipanggil ayah untuk pertama kalinya.
Idil dengan air mata kebahagiaan di matanya, meminta Namyka untuk tidak pernah meninggalkannya.
Wanita itu berharap sekarang Namyk akan menawarkannya tangan dan hati. Tapi Namyk tidak terburu-buru untuk mengubah hidupnya.
Selama ini, ia hanya peduli dengan calon putranya dan memberikan hadiah untuk kekasihnya. Tapi tidak lebih ...