Aspirin dan kanker usus

click fraud protection

Aspirin digunakan untuk mencegah stroke atau serangan jantung. Ini mencegah trombosit menggumpal dan mencegah pembekuan darah. Karena itu, aspirin sangat populer di seluruh dunia.

Pada tahun 1988, warga Australia melakukan penelitian tentang kanker usus besar. Mereka menguji berbagai obat populer yang dapat memengaruhi risiko kanker.

Di beberapa titik, kami menemukan bahwa aspirin memiliki efek, tetapi tidak seperti yang diharapkan. Kanker usus besar lebih jarang di antara orang yang mengonsumsi aspirin. Itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Dependensi terbalik seperti itu biasanya sulit diurai.

Ilmuwan harus menggunakan trik statistik yang cerdas, namun ternyata aspirin sebenarnya bisa menjadi penyebabnya.

Setelah itu, banyak penelitian tambahan dilakukan, dan ternyata aspirin memang mengurangi risiko terkena kanker usus besar hingga 20 - 40%.

Obat antiinflamasi nonsteroid lainnya bekerja dengan cara yang hampir sama.

Kegembiraan para ilmuwan begitu besar sehingga semua penelitian ini bersifat jangka pendek. Semua orang ingin berkontribusi pada sejarah dan melaporkan pekerjaan yang telah diselesaikan.

instagram viewer

Ketika debu hilang, ternyata tidak ada yang bisa mengatakan apa-apa tentang hasil jangka panjang. Sebagian besar penelitian berlangsung tidak lebih dari 10 - 12 tahun.

Kejutan lain terkait dengan jumlah aspirin. Para ilmuwan telah berusaha keras untuk membuktikan hubungan sebab akibat sehingga mereka tidak dapat menentukan jumlah manfaat obat tersebut.

Banyak orang ingin percaya bahwa aspirin jantung biasa dalam tablet kecil sudah cukup.

Faktor tidak menyenangkan lainnya ikut campur. Beberapa tahun berlalu antara pil aspirin pertama dan manfaat nyata dalam pencegahan kanker. Dan selama ini, aspirin bisa menimbulkan korosi pada perut atau memicu pendarahan.

Maklum, dokter dengan hati nurani yang bersih hanya akan meresepkan aspirin kepada penderita penyakit arteri koroner atau yang berisiko tinggi terkena stroke. Jadi diskusikan masalah ini dengan dokter Anda.

Instagram story viewer