Mengapa seorang anak terus-menerus mengisap jempolnya dan apa yang harus dilakukan

click fraud protection

Ketika seorang anak terus menerus menghisap jempol, orang tua kesal, mereka merasa hal ini berubah menjadi masalah dan mulai kehilangan kesabaran. Apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini?

Apa yang harus dilakukan, jika anak Sudah beranjak dewasa, tapi kebiasaan sering mengisap jempol tetap ada? Untuk anak-anak yang sangat muda, itu normal, tetapi apa yang harus dilakukan sekarang?

1. Ingat, masalah Anda tidak unik atau kritis. Tak jarang, anak-anak setelah usia dua tahun terus menghisap jempolnya. Mereka melakukan ini dari dalam rahim, di mana mereka mengisap tangan atau jari mereka, dan bahkan setelah lahir, bahkan jari kaki mereka. Penting untuk memahami mengapa anak yang sudah dewasa terus mengembangkan refleks menghisapnya.

2. Alasan mengisap jempol setelah dua tahun:

  • situasi stres dalam keluarga, pertengkaran dan konflik, teriakan dari orang tua
  • hukuman fisik
  • tidak tenang saat tidur dan terjaga
  • kurangnya aktivitas fisik
  • ketidakhadiran ibu (pergi atau pergi bekerja)
  • kurangnya permainan, kelebihan belajar
  • penyapihan lebih awal dan / atau empeng.
instagram viewer

3. Jika Anda memberi anak Anda sesuatu untuk dikunyah, agar ia keluar dari kebiasaan empeng atau payudara, ini hanya memperkuat refleksnya, oleh karena itu itu cara yang buruk. Kedepannya juga bisa menyebabkan gangguan makan dimana makanan menjadi obat penenang.

4. Intimidasi dan hukuman juga memperburuk situasi. Semakin banyak perhatian tertuju pada suatu kebiasaan, semakin ia menjadi tetap, karena kecemasan meningkat.

Apa yang harus dilakukan?

1. Lebih sering, dan terutama sebelum tidur, tawarkan permainan menenangkan anak Anda dengan pasir, air, adonan.

2. Sesuaikan jumlah emosi dalam jadwal harian anak Anda agar dia tidak terlalu bersemangat.

3. Bangun lingkungan keluarga yang emosional. Anak seharusnya tidak menjadi peserta dalam konflik.

4. Tingkatkan kontak fisik dengan anak Anda, lebih perhatikan dia.

5. Alihkan perhatian anak dengan lembut ke permainan: tawarkan untuk menggambar, memahat, mengambil berbagai objek bertekstur.

6. Biasakan memijat anak Anda sebelum tidur, meremas jari-jari Anda, dan menenangkan lagu pengantar tidur.

7. Jika setelah sebulan upaya semua metode tidak berhasil, hubungi psikolog.

Anda juga akan tertarik untuk membaca:

  • Kebiasaan anak-anak yang tidak berbahaya seperti kelihatannya
  • Bagaimana cara menghentikan anak tidur dengan orang tuanya
  • Bagaimana cara mengetahui apakah bayi Anda belum siap untuk disapih
Instagram story viewer