Sadika menyerang Sultan Suleiman. Abad yang luar biasa

click fraud protection

Sadyka masuk ke istana Sultan Suleiman bukan secara kebetulan. Dia bersumpah kepada Raja Lajos untuk membalas kematian tunangannya dan secara pribadi mengambil nyawa tuannya. Sadyka berulang kali melakukan upaya untuk membalas dendam, tetapi setiap kali seseorang mengganggunya.

Sadika menyerang Sultan Suleiman. Abad yang luar biasa

Tetapi ketika Sadyka mengetahui bahwa Ibrahim berjanji kepada Matrakchi untuk menikahi Sadyka dengannya dan memerintahkan untuk mempersiapkan pernikahan, Sadyka menerima surat dari Raja Lajos, menuntut untuk bergegas. Sadika memutuskan bahwa hari pembalasan telah tiba.

Pada hari ini, Suleiman tiba di istana Ibrahim dan duduk dengan nyaman di taman. Sadyka membawa serbat dingin ke penggaris, memegang pisau yang sudah disiapkan di bawah nampan. Setelah dibuat-buat, Sadyka menodongkan sebilah pisau ke tenggorokan Sultan dan mengatakan bahwa hari pembalasan telah tiba.

Sadika menyerang Sultan Suleiman. Abad yang luar biasa
Sadika menyerang Sultan Suleiman. Abad yang luar biasa

Suleiman mengerti bahwa satu gerakan yang salah, dan bilah pisau akan menusuk tenggorokannya. Suleiman tiba-tiba melemparkan Sadyk ke atas bahunya dan sekarang belatinya berada di tenggorokan pengkhianat. Sadyka berkata bahwa Raja Lajos telah mengirimnya untuk membunuh raja.

instagram viewer


Tiba pada waktunya, Ibrahim tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi Suleiman dengan tajam menjelaskan semuanya padanya. Meraih pasha, Suleiman menjelaskan bahwa pembantunya baru saja mencoba memukulinya. Suleiman menancapkan belatinya ke pohon, dekat kepala Ibrahim.

Suleiman memerintahkan untuk mencari tahu siapa yang membantu Sadyka mengirimkan surat kepada Raja Laosh dan mengetahui bahwa itu adalah Matrakchi Efendi.

Sekarang Matrakchi harus dihukum. Dan itu akan lebih buruk baginya daripada kematian.

Instagram story viewer